Saat ia
berjalan, semua mata memandang ke arahnya. Parasnya yang cantik,
tubuhnya yang seksi, dan kakinya yang jenjang benar-benar mempesona.
Terlahir sebagai anak tunggal membuat Queen Anggun selalu ingin
diutamakan dalam segala hal. Hanya cinta yang bisa meluluhkan perempuan
kelahiran Jakarta, 27 Juli 1990, ini.
Karakter Anda seperti apa, sih? Aku
sedikit egois. Mungkin karena anak tunggal, aku selalu minta dimanja
dan dinomorsatukan. Tapi, untuk urusan cinta, aku pasti mengalah dan
mengutamakan pasanganku. Sebab, aku percaya, cinta mengalahkan egoisme. Rela melakukan apa saja untuk cinta, ya. Kalau diajak susah, bagaimana? Kalau susah, enggak mau. Sebab, ayahku saja kerja banting tulang agar anaknya tidak hidup susah, masak pasanganku malah ngajak hidup susah.
Pilih tidak pakai makeup atau tidak mandi? Tidak pakai makeup! Sebab, kalau pakai makeup, tapi
enggak mandi, nanti kalau tiba-tiba dipeluk atau dicium oleh pasangan, gimana? Kasihan kan harus mencium bau enggak sedap… hiii…. Apa pesan buat pria yang ingin mendekati Anda? Pertama,
pedulikan penampilan. Pada dasarnya aku orang yang bersih, dan percaya
pasangan saling mempengaruhi. Jadi, kalau aku bersih dan wangi, pasti
pasanganku juga akan mengikuti. Kedua, harus seperti ayahku. Dia harus
pekerja keras, mesti berusaha hingga kepala jadi kaki, kaki jadi kepala,
untuk wanita yang dicintainya dan keluarganya kelak. Itu baru laki-laki
pilihanku.
Sebutan untuk pria yang tidak setia? Kucing dapur. Lihat saja kucing dapur, kalau sudah lapar, apa pun pasti dimakan. Lebih suka bintang atau bulan? Aku suka bintang karena lebih romantis. Apa yang dilakukan ketika me time? Suka mengkhayal yang nyeleneh, seperti berfantasi ekstrem dalam bercinta he-he-he…. Enak kali, ya, bercinta di swimming pool. Romantisnya dapat, deg-degannya dapat.
Pilih harta atau nyawa? Nyawa.
Karena harta enggak akan dibawa mati, bahkan kebahagiaan enggak bisa
dinilai dengan materi, contohnya kesehatan. Percuma kan cantik dan seksi
kalau enggak sehat? Hal yang paling memalukan dalam relationship? Aku pernah selama pacaran sama sekali enggak pakai high heels, selalu pakai sneaker. Bukan karena ingin terlihat sporty, tapi lantaran aku lebih tinggi daripada cowok yang kutaksir itu. Pakai sandal jepit aja masih lebih tinggi aku, bagaimana kalau pakai sepatu berhak he-he-he….
0 komentar:
Posting Komentar